![]() |
www.juara303.com |
Agen Judi Online - Tahun ini Jorge Lorenzo akhirnya merasakan duduk di kokpit mobil F1. Ia pun berkisah lagi mengenai kesannya, juga perbedaan kendaraan F1 dan MotoGP.
Rider yang musim depan akan membela Ducati tersebut berkesempatan menjajal mobil F1 Mercedes W05 pada Oktober lalu. Ia menjalaninya dengan sangat antusias dan membuka peluang melakukannya lagi di masa depan.
"Jika mereka memberiku kesempatan lagi sudah pasti aku akan menerima jika ada waktu. Kita lihat saja di masa depan. Aku ingin melakukan pengujian di sirkuit lain dan melihat bagaimana perkembangan mobilnya," ucap Lorenzo kepada Motorsport.com.
Pebalap asal Spanyol tersebut juga menuturkan betapa njelimetnya kendali yang harus ia hadapi ketika berada di dalam kokpit 'Jet Darat' saat itu. Jauh berbeda dengan di MotoGP.
"Yeah, itu salah satu yang tersulit karena di MotoGP kami cuma punya dua switch, satu buat kontrol traksi dan lainnya buat engine brake. Tapi di F1 ada 30 atau 40 tombol," katanya.
"Pada akhirnya aku cuma menggunakan dua di antaranya, tapi untuk tahu bagaimana menggunakan tombol yang lain dalam sebuah balapan panjang adalah salah satu yang paling rumit apalagi dibandingkan dengan 30-40 tahun lalu saat mereka cuma punya setir dan girboks. Jadi sekarang saya pikir saat ini adalah era yang paling rumit buat pebalap F1 dibandingkan dengan masa lalu," tutur Lorenzo.
Lorenzo kemudian ditanya apa dirinya pernah memimpikan jadi pebalap F1. "Tidak. Ayahku adalah mekanik motor ketika ia masih muda dan ia juga pebalap amatir, jadi hasratnya adalah motor, bukan mobil."
"Kami bukan orang berada jadi di waktu luang ayahku sebagai mekanik mulai merancang motor sesuai ukuranku, jadi aku sudah memulai pada umur 3 tahun. Tanpa ayahku, aku takkan jadi rider. Aku adalah rider karena ayahku," sebut rider 29 tahun itu.
Ia juga mendapat pertanyaan siapa yang menurutnya punya nyali lebih besar; rider MotoGP atau +F1. "Keselamatan mobil F1 saat ini berada di level yang amat tinggi dengan kokpit dan segala macamnya. Sudah ada banyak peningkatan. Motor pun begitu tapi tetap saja ketika jatuh maka tubuh Anda yang jadi penahan. Jadi lebih mudah cedera dengan motor daripada dengan mobil. Lazimnya tidaklah mudah mendapat cedera serius di F1. Dalam aspek itu kami (rider MotoGP) punya nyali sedikit lebih besar."
Dalam kariernya di kejuaraan dunia balap motor grand prix, Lorenzo sudah mengoleksi tiga titel kelas primer (2010, 2012, 2015). Sebelum itu ia juga pernah jadi kampiun kelas 250cc (2006, 2007). Kendatipun sudah banyak meraih kesuksesan di dunia balap motor roda dua, ia mengaku dunia balap mobil tetap menyimpan daya tarik tersendiri buatnya.
"Adrenalinnya sama, tapi rasanya beda, sesuatu yang baru. Anda ini kan jurnalis, jadi ketika sampai di rumah Anda bisa jadi sudah malah untuk menulis lagi. Sama seperti diriku, ketika di rumah aku enggan menunggangi motor, aku ingin mengendarai yang lain," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar